"WARRIOR!" teriak semua saat melihat tubuh Warrior tergeletak bersimpah darah.
"Cepat! Panggil ambulans! Aegis, cepat beri pertolongan pertama!" tegas Yaden
"Galvin, kamu nggak apa apa kan?" tanya Asuka sambil menenangkan Galvin "Kamu kenapa? Siapa yg nyerang kalian berdua?"
"En.. Entahlah! Kejadiannya begitu cepat!" Kata Galvin yg masih lemas
~kemudian terdengar suara ambulans~
"Itu dia ambulansnya, ayo kita bawa Warrior ke rumah sakit!" kata Yaden
*di rumah sakit*
"Hmm.. Dia mengalami luka sobek yg dalam.. Sepertinya harus dirawat dulu 2-3 hari!" kata seorang dokter pada mereka
"syukurlah!" kata mereka serempak
"dari bekas lukanya, sepertinya itu berasal dari cakaran binatang buas!" dokter itu melanjutkan
mendengar itu, semua mata kemudian melirik ke arah Kiba.
"hey! Kenapa kalian liatin wa?" kata Kiba namun semua tetap melirik kearahnya. Dari tatapan itu seolah olah mereka berkata 'oh jadi kamu ya pelakunya?' "eh? Bukan aku pelakunya! Bukan aku!"
Namun, semua mata semakin menatap tajam ke Kiba. Kiba yg tidak tahan dengan perlakuan itu langsung pergi keluar ruangan, mencari tebing terdekat, dan mengumandangkan lagu seriosa bernuansa melarat.
"eh! Kayaknya bukan Kiba deh pelakunya!" kata pria berambut hijau yg tidak lain adalah yuki "soalnya, tadi pas aku lagi nari gaje di depan tv sama yg lain dianya cekikikan disamping Yaden! Lagipula untuk apa dia nyerang Warrior ama Galvin? Kalo cuma dengan tujuan gak jelas, itu gak mungkin!"
"iya juga, tadi dia cekikikan terus disampingku!" lanjut Yaden kemudian.
"ehm.. Jadi, sebenarnya kejadiannya seperti apa sampai menjadi seperti ini?" tiba tiba dokter tadi bertanya.
"tadi itu... sebenarnya..." Galvin angkat bicara
[flashback mode on]
~Galvin POV~
waktu itu kami berada diruang tv. Aku melihat Yaden sedang menggonta ganti saluran tv, yg lain asik bergosip.
'hah, capek banget ya hari ini' batinku
entah kenapa badanku terasa capek sekali hari itu. 'ah, mungkin karena nyimpunin barang bawaan' pikirku lagi
"eh.. War.." bisikku kepada Warrior
"Hn.. Napa?" katanya kemudian
"badanku pegel pegel nih! Pijitin aku ya? Katanya kamu hebat mijitin orang!" bisikku lagi
"oh.. Oke, lagipula aku ga ada kerjaan. Mulung juga nggak!" (writer dilempar sampha) katanya yg menandakan dia setuju
~Yaden POV~
Hhh.. Siaran tv itu2 aja.. Bosen..
Kemudian aku 'menemukan' acara sule di tv
"acara macam apa nih! Pindah ah!" kataku kesal namun Aegis langsung mengambil remote tv dariku dan berkata kalau dia suka dengan acara itu
'oh my..' pikirku dalam hati 'apa mereka gak malu sampai nari2 gaje kayak gitu?'
kemudian aku melirik ke arah Galvin dan Warrior, sepertinya mereka sedang asik bicarakan sesuatu
"Eh! Aku ke kamar duluan ya! War, ayo!" kata Galvin serta merta berdiri
'eh? Warrior juga ikut? Mau ngapain mereka? Wah mencurigakan!' pikirku lagi
Masih diruang tv, si empat sekawan (atau bisa dibilang si empat gaje) masih aja nari2 gak jelas didepan tv
'ini juga! Daritadi cekikikan mulu' batinku seraya melirik serigala janda yg duduk disebelahku itu
"AAAAAAA!!" jerit seseorang mengagetkan kami
"suara itu... GALVIN!!" kataku sambil loncat dari sofa, berlari menuju kamar Galvin 'jangan2 dia diapa2in lagi sama Warrior!' pikirku
~tap.. tap.. tap.. tap~
Saat mendekati kamar Galvin, aku melihat dia terduduk lemas hanya menggunakan handuk dan kakinya berlumuran darah 'apa benar Warrior gituin Galvin?' batinku
saat itu Aurelia langsung menanyakan ke Galvin apakah dia diperkosa Warrior atau tidak
Kulihat Galvin hanya geleng2 kepala dan menunjuk kedalam kamarnya
*deg* Disana aku melihat Warrior sudah tergeletak dilantai dan berlumuran darah
[end of flashback]
"kejadiannya begitu cepat!" kata Galvin kemudian "saat itu lampu dikamar tiba2 mati dan sesuatu menyerang kami, tapi aku tidak tau apa itu!"
Kemudian, Warrior pun diputuskan dirawat dirumah sakit itu untuk beberapa hari
"eh, iya! Aku ke villa dulu ya! Ada yg ketinggalan!" kata yuki tiba2
"eh? Gak takut ya sendirian kesana? Kalo tu mahluk masih ada disana gimana?" kata hooore cemas
"tenang, aku ngajak si Kiba kok! Lagian aku juga mau minta maaf sama dia. Kalo nggak, ntar para penduduk merinding terus dengar seriosanya dia!" kata yuki
"kalo gitu baiklah!" kata Yaden
"hati hati ya!" kata hooore, Asuka, dan rusdiy serem pak
Kemudian, yuki pun pergi ke villa itu dengan sebelumnya menyeret Kiba dari tebing tempat dia mengumandangkan seriosanya
Saat dijalan,
~srekk.. srekk..~
"suara apa itu?" kata Kiba merinding
"ah! Paling juga cuma tikus atau apa!" kata yuki sok berani padahal dia juga takut
Tiba2 dari semak2 muncul sesosok mahluk mengerikan. Mahluk itu memiliki mata melotot berwarna merah dengan lidah yg terjulur panjang + taring2 panjang dimulutnya. Kemudian mahluk itu melompat kedepan Kiba dan Yuki.
TBC...
Kiba: What the-
Yuki: *merinding disko*
Aurelia:
~jadi bagaimana kisah mereka selanjutnya?~
mob mod
previous chapter:
https://vixep.forumotion.com/ceritamu-f10/gajesutori-an-attack-t557-15.htm#6387