| | Rumah Kontrakan Angker di Bekasi part 3 | |
| Author | Message |
---|
rama841 Earthed Citizen
Lokasi : Di tempat Status : ... Jumlah Post : 891 Voucher : 10772 Reppo : 8 Join Date : 2010-08-22
| Subject: Rumah Kontrakan Angker di Bekasi part 3 Fri 11 Jan 2013, 12:48 | |
| monggo nih lanjutannya - part3:
Beberapa hari berlalu semenjak kejadian penampakan sosok wanita di kamar tidur, perlahan aku dan istriku sudah mulai mengabaikan.
Kamis sore hari dimana ada suatu kejadian mistis yang kembali terulang, hari yang tak mungkin bisa kulupakan, aku masih sangat hafal detail kejadian yang kualami sore itu. Kamis sore itu aku dirumah baru saja pulang kerja, hari itu istriku tidak ada dirumah karena dia masuk kerja siang. Seperti biasa setiap pulang kerja ritual minum kopi adalah wajib hukumnya. Kubuat secangkir kopi dan kusiapkan di ruang tengah, untuk para pembaca jangan berharap kopiku kali ini hilang lagi .
Sambil selonjoran minum kopi dan menonton acara TV aku dikagetkan dengan suara anak kecil dari depan rumah "Assalamualikum....3X", lalu aku beranjak dan menuju ke depan. "Wa alaikum salam, ada apa ya de", tanyaku, "pak sumbangan buat orang meninggal pak"jawab mereka, "orang meninggal ? siapa yang meninggal dan dmna kok saya ngak lihat ada rame-rame di wilayah sini dan gk ada bendera kuning" jawabku. Sebenarnya selain faktor mistis faktor orang-orang yang yang seperti ini kadang bikin jenuh (bukan pelit atau apa tapi kalo terlalu sering kan malay juga ya gan / sory ya ane gk ada maksud jelek tentang keadaan itu, tapi emang itu kenyataanya). Lanjut lagi ke alur cerita, "iya pak orang warga RT sebelah pak yang meninggal" balas anak muda itu, tak mau ambil pusing aku keluarkan saya uang 5.000 rupiah dan kuberikan lalu kemudian mereka pergi. Masih di luar dipelataran teras, kuperhatikan cuaca sudah mendung sepertinya bakal turun hujan, gerimis kecil mulai terasa, aku menghiraukan saja keadaan demikian lalu aku kembali masuk kedalam.
Tak lama hujan lebat turun, byurrrrrrr rrrrrrrrrrrrrr, jedar jeder suara kilat menyambar disertai dengan matinya listrik dari PLN,kulihat jam menunjukan pukul lima sore dalam keadaan setengah gelap kubuka pintu depan agar cahaya dapat masuk, setelah kubuka pintu depan ah ternyata sama saja, diluar rumah agak gelap nampaknya awan-awan hujan bergerombol menutupi matahari atau memang hari itu sudah sangat sore. Kemudian kuambil kunci motor di saku celana pendeku, kunyalakan motor dan kuhipkan lampunya dengan maksud agar cahaya lampu motor dapat menerangi kegelapan ini, kuntuntun sepeda motorku sampai dengan depan pintu dan kuarahkan/kusorotkan lampunya menghadap ke arah ruang tengah menembus dapur dan sedikit ruang kamar tidur.
Tapi apa yang terjadi ketika hendak hadapkan arah lampu sepeda motorku !!! sesosok atau seperti sebuah kain berwarna putih berkelebat dari arah kamar menuju kamar mandi, spontan aku kaget dan terjatuh, aku setengah mati ketakutan, sosok itu terlalu jelas untuk kusebut sebagai bayangan, aku terjatuh ke lantai didepan pintu dengan posisi miring dan agak tertindih sepeda motor, akh... aku berusaha bangkit dan akhirnya berhasil, masih dalam ketakutan yang amat takut aku mencoba menstarter kembali sepeda motorku, akh sial juga motor ini tidak mau hidup (tadi pas jatuh motornya mati), dalam keadaan terburu-buru dan jiwa yang ketakutan dan tidak tenang, aku terus berusaha menghidupkan sepeda motorku dengan menyela nya, sewaktu aku terus berusaha menyela tampak sesosok mahluk dengan warna merah dan sangat merah (karena hanya matanya saja yang berwarna merah yang jelas terlihat) memperhatikan aku dari jendela kamar tidurku (keadaan waktu itu aku membawa sepeda motorku ke depan teras, dari situ dapat terlihat jendela kamar tidur).
Aku seperti orang gila, jantung ini berdetak kencang sekali bahkan sangat kencang dari biasanya, " ** SENSOR ** dog nih motor ayo dong nyala" ucapku yang sudah dalam tidak terkontrol, sementara mata itu terus memperhatikan aku dari dalam kamar, udara yang dingin bahkan tidak bisa meredakan suhu tubuhku yang sepertinya memanas bahkan sampai keluar keringat dimana-mana, penampakan mata yang memerah itu jika kuhitung-hitunng waktunya bisa hampir 10 detik, waktu yang berasa 10 jam lamanya ketika aku mengalaminya saat itu.
Grungggg, akhirnya motor ini bisa kuhidupkan dan tanpa pikir panjang ataupun memalingkan pandangan lagi ke arah kamar aku langsung tancap gas, dalam keadaan setengah gila (asli gan takut bener waktu itu) aku langsung cabut dari rumah itu, tanpa mengunci pintu utama dan hanya mengunci gerbang depan aku tak hiraukan keadaan rumahku jika ada yang orang asing masuk kerumah. Dengan hanya memakai celana kolor pendek (boxer) dan kaos dalam putih cap soang (kaos soang) dan tanpa alas kaki aku tancap gas menuju ke arah pondok kopi menuju tempat kerja istriku, dalam perjalanan itu perasaan ini seperti terus dihantui dengan pikiran yang macam-macam dan aneh, otaku sudah tidak bisa berfikir jernih, keadaanku seperti orang yang sangat cemas, saat itu sepertinya aku orang yang ingin menangis karena kejadian barusan, aku merasa seperti orang yang sangat sial mendapati dan menempati rumah kontrakan tersebut, ingin teriak tapi tak bisa ingin minta tolong tak tahu dan tak ada orang yang dapat kukunjungi dan kumintai tolong.
Sial masih dalam perjalanan aku masih seperti orang yang hilang ingatan dan kesadaran, aku seperti orang yang bingung, seperti orang yang kesasar, tak tahu entah kenapa kok sepertinya aku berada dikuburan, padahal sepertinya tadi aku melewati jalan yang benar dan biasa aku lewati tapi kok aku berada dikuburan dan jalan yang aku lewati sepertinya jalan yang aku lewati sebelumnya, jalan yang sama ya ketemunya disitu situ aj. Aduh waktu itu hujan benar-benar deras dan hari sudah sangat gelap ditambah suara geledek yang menggelegar dan ditambah lagi kenapa jadi nyasar dikuburan membuat badan ini terasa sangat lelah seperti orang yang kerja berat seharian, saat itu aku sudah masa bodoh kalo ketemu (setan) disitu, aku sudah capek misalpun ada setan silahkan saja aku seperti orang yang sudah pasrah saja.
Sambil berjalan pelan-pelan diantara kuburan kemudian aku melihat seperti pos penjaga yang terlihat ada dua orang sedang bercengkrama, lalu aku menuju kearah pos tersebut, aku ucapkan permisi ketika sampai didepan pos dan mulai bertanya-tanya, " permisi pak, maaf saya mau numpang tanya arah keluar jalan ke arah mana ya pak" tanyaku lemas, " oh ya de, ikuti arah ini aja lurus terus itu sudah jalan raya" jawab mereka, " oh terimakasih ya pak " jawabku, aku kemudian beranjak pergi meninggalkan mereka dan mengikuti petunjuk salah seorang dari mereka, sebelumnya aku pun tahu dan bisa membaca ekspresi wajah mereka, karena setelah mereka melihatku mereka seperti ingin bertanya sesuatu kepadaku, karena kondisiku saat itu seperti orang yang sangat kelelehan, tapi mungkin itu tak mereka ucapkan karena aku langsung pergi begitu mereka memberikan aku petunjuk.
Sesampainya di depan gerbang pekuburan, sontak aku terkaget, aku sangat kenal daerah ini karena daerah ini sangat tidak asing. Benar dan tepat dugaanku ini daerah Pondok Kelapa, kenapa aku sangat yakin ini pondok kelapa, kulihat dipinggir jalan tersebut ada warnet tempat dulu aku bermain game online (maaf aku tak bisa sebutkan nama warnetnya) inisial warnet itu adalah warnet H dan warnet T, dua warnet yang dulu sering kukunjungi.
"Oh Tuhan apa yang terjadi padaku hari ini, apa yang sedang engkau rencanakan terhadapku hari ini dan hari kemudian" itulah keluhku diperjalanan masih di pondok kelapa. Sampai dengan malam hari aku tak berani pulang kerumah kontrakan aneh itu, dengan keadaan yang sangat dingin saat itu aku menunggu istriku diwarung kopi tampat biasa aku menunggunya, kebetulan sang pelayan warung tersebut kenal dengan aku jadi aku tak perlu canggung walau dalam keadaan yang sangat menyedikan ini aku berkunjung ke warung kopinya, pertanyaan demi pertanyaan pasti ditanyakan dari sang pelayan warung bahkan para pembeli yang lainpun bahkan ada yang menanyakan keadaanku, tapi aku menjawabnya sekenanya saja, aku tak ceritakan atas kejadian apa yang menimpaku barusan karena aku tidak mau banyak pertanyaan, saat itu aku ingin rileks dan santai walau badan ini sudah menggigil sangat, kuperkirakan 99% besok aku pasti akan sakit.
Sampai dengan pukul 20.00 aku masih di warung kopi tersebut tubuhku sudah mulai terasa tak kuat menahan hawa dingin ini, sampai dengan setengah jam kemudian istriku datang ke warung kopi (sebelumnya aku sms dia pake nomor si pelayan warung kopi) dia datang dengan membawa obat-obatan dan langsung menyuntikan aku secara intravena vit. C 1000 mg (kalo tidak salah, katanya suntikan itu semacam doping tapi bkn seperti narkoba untuk meningkatkan daya tahan tubuh). Walau tak ada yang berarti banyak namun suntikan tadi dan obat tadi sepertinya memberikan sebuah sugesti bahwa tubuhku sudah kuat kembali.
Cerita bagian 8 ini adalah akhir dari semua aktivitasku bersama mahluk halus namun ini adalah awal dari hikmah dan pembelajaran atas apa yang telah menimpaku selama ini
Malam itu ijuga aku dan istriku pulang kerumah mertua, sesampainya disana aku minta agar istriku memasak air untukku mandi dengan air hangat, kulihat juga anakku sudah tertidur dengan manisnya, setelah semua itu kulakukan aku beranjak tidur.
Esok paginya tubuhku terasa mengigil, istriku mengukur suhu tubuhku dengan termometer, suhu di termometer menunjukan angka 38.9 C, damn aku benar-benar sakit. 3 hari lamanya aku terbaring di tempat tidur, suhu badanku tak kunjung turun, semisal turun pun itu hanya sementara 3 - 5 jam bakal naik lagi suhunya, dihari ketiga itu juga orangtuaku yang didepok menelpon kerumah mertuaku dan menanyakan apakah aku ada disana bersama istri karena mereka menelepon ke HP ku tidak aktif. Istriku yang mengangkat telpon langsung menceritakan semua keadaan dan kejadian, sepertinya pembicaraan mereka panjang lebar mungkin sekitar 1 jam, aku tak bisa mendengar isi pembicaraan mereka tapi yang jelas pesan dari istriku orang tuaku akan datang hari ini bersama pak Badin.
Singkat cerita orangtuaku sudah datang bersama pak Badin, sementara orang tuaku berbasa-basi dengan mertuaku pak Badin langsung menuju ke arahku yang sedang berbaring didalam kamar yang diarahkan oleh istriku. Salam diucapkan pak Badin, beliau juga menanyakan kedaanku, aku jawab ya beginilah keadaanya. Kemudian pak Badin menyuruhku membalikan badan ke posisi terlungkup, tanpa banyak pertanyaan permintaanya pun kulakukan.
Seketika itu pak Badin langsung memegang bagian belakang kepalaku, entah yang kurasakan apakah ini nyata atau tidak, aku merasakan campuran hawa panas dan hawa dingin disekujur tubuhku, seperti menolak sesuatu tubuhku ini berontak dengan sendirinya tak dapat kukontrol, erangan suaraku membuat panik seisi rumah, dengan dibantu ayahku pak Badin minta agar ayahku menekan badanku agar tak banyak bergerak. Aarrrggggh......woghhhhh... arkhhhhh, tubuhku terasa seperti dibakar dalam ribuan batu bara, paaaanaaassssss argghhhhhhhh.......... teriaku (sebelumnya aku beri tahu kejadian yang aku alami diceritakan kembali oleh istriku dan orangtuaku, karena setelah pak Badin memegang bagian belakang kepalaku aku kadang tersadar kandang tidak sadar), dan ini yang terakhir saat seperti leherku ada yang mencekik aku seperti dikerumuni oleh banyak orang yang membawa pedang kapak dan senjata-senjata ala prajurit kerajaan, aku tak mengenal mereka, mereka terlihat asing dan mereka telah bersiap dengan senjata mereka masing dengan kilauan cahaya yang luar amat biasa. Dan seketika itu juga aku seperti tersambar sesuatu dan aku sangat merasakan sakit yang sangat luar biasa di bagian kepala......crassshhhhh, aku tak ingat apa-apa lagi selama kurang lebih 1 jam aku pingsan tak sadarkan diri, hingga aku terbangun kulihat orangtuaku mertuaku dan istriku sedang berbincang-bincang diruang tamu, kali ini aku dapat menangkap pembicaraan mereka, terdengar beberapa kali suara pak Badin sedang menjelaskan sesuatu yang berhubungan dengan jin/mahluk halus sering kita salah artikan dengan setan.
Aku terbangun dan berjalan menuju ruang tengah, mereka seolah-olah kaget cemas namun senang, puji syukur mereka ucapkan, dan seketika itu juga aku berada ditengah-tengah mereka kembali menceritakan akar permasalahan semua masalah dan kejadian ini. Dari semua permasalahan yang aku utarakan mereka nampaknya sudah mengerti akar permasalahan semua ini, kemudian pak Badin mengatakan akan kerumah kontrakanku malam ini namun ia meminta aku untuk dirumah saja nanti biar ayahku yang akan mengantarnya. Aku menolak keputusan pak Badin karena aku masih penasaran dengan mahluk-mahluk apa yang ada didalam rumah angker itu, dengan sangat memaksa aku minta agar ikut dalam ekspedisi alam gaib dirumah kontrakan yang ditunggui oleh mahluk astral.
"Bae lah, kalo mas mau ikut, tapi dengan catatan jangan kaget nantinya" ucap pak Badin yang seakan seolah-olah menakutiku. Selang 1.5 jam kami sudah sampai di tujuan, aku ayah dan pak Badin terjun langsung dalam ekspedisi ini. Gelap kotor dan angker itulah gambaran rumah yang kutinggal selama tiga hari ini, kubuka gebang pintu yang terkunci dengan gembok, baru sampai disitu kami langsung diketawai oleh suara yang mengerikan yang terdengar seperti ini " hihihi...hihih....hihhii...hihihiihi..iiiiiiiii" yang sepertinya berasal dari dalam rumah, sontak bulu kuduku merinding dan denyut jantungku berdetak kencang, kulihat ayahku juga mengalami keadaan yang sama, hanya pak Badin saja yang biasa saja. " Hei tampakan saja wujudmu jangan hanya suaramu " ucap pak Badin, tak lama rinkikan suara itu terdengar lagi "ikikiikikikii....hihihii....hihihii..iiiiii".
Pak Badin menenangkan aku dan ayahku, dia berkata tenang saja pak cuma suara aja kok mereka ngak berani nampakin diri. Glek what the,......? suara saja aku sudah merinding apalagi wujudnya yang bener aj nih, ucapku dalam hati yang tak mungkin kuucapkan ke pak Badin. Kemudian pak Badin seakan berkomunikasi dengan sesuatu, kepalanya ditengadahkan keatas pohon jambu, sesekali dia menganguk-angukan kepalanya seolah-olah memahami sesuatu, lalu kemudian seperti orang meminta ijin dia mengucapkan "punten, saya kedalam dulu terimakasih", aku dan ayah cuma bisa terbengong dan diam, kami tak banyak bicara dan menanyakan apa yang pak Badin barusan lakukan.
Kami kemudian bertiga menuju kearah pintu masuk, aku baru sadar pintu ini tidak kukunci karena dapat terbuka dengan mudah, Cklek suara pintu terbuka, kulihat hanya lampu ruang tengah yang menyala 3 hari 3 malam dan sudah mulai redup, cahaya tidak begitu terang dan hanya remang-remang, pak Badin menyuruhku untuk mendekatinya beserta ayahku, dia seperti orang yang sedang melakukan pagar badan terhadap aku dan ayah, walau aku tak merasakan apa-apa namun pak Badin berpesan nanti jika memang mendengar atau melihat sesuatu usahakan jangan kosong pikiran atau takut kalau perlu tantangi dia, waduh.... ayahku hanya mengangguk saja sedangkan aku garuk-garuk kepala , pak Badin kemudian memintaku agar tetap diam berdiri disitu, lalu dia berjalan menuju kearah dapur dan kamar, seperti seseorang yang menembus kegelapan pak Badin seakan tak terlihat oleh mata ketika dia mulai meninggalkan kami berdua ditempat.
Seperginya pak Badin dari hadapan kami ternyata ucapanya bukan omong kosong, terdengar suara nafas yang sangat berat dari arah belakangku, begitu jelas sampai ayahku juga merasakannya, aku mulai gematar ketakutan sedangkan ayah sepertinya biasa saja walau kutahu dia juga iseng, namun seketika itu juga terdengar suara dari arah kamar sepertinya suara pak Badin dan dia mengatakan "jangan takut mas, dzikir aja, nanti dia malah menjadi", sambil kutengokan kepalaku mencari arah suara itu aku mengikuti perintahnya dan akupun berdzikir dalam hati. Tak lama kemudian pak Badin datang kemudian dia memintaku dan ayahku agar mengikutinya, kami diajak kedalam ruang kamar, ruang kamar ini benar-benar gelap, suhunya dingin seperti di dalam kulkas, pak Badin lalu maju dan menuju kearah pojok kamar, kemudian dia seperti mengadakan interaksi dengan mahluk halus, sungguh keadaan ini adalah keadaan yang benar-benar mencekam, menyesal aku tidak membawa video kamera.
Lanjut cerita pak Badin memang seperti sedang mengadakan interaksi dengan mahluk astral, komunikasi dua alam itu tak seperti komunikasi antara manusia, pak Badin hanya diam dengan posisi tangan menelungkupkan didadanya, selama komunikasi itu seperti ada gangguan-gangguan yang menyerang, aku merasakan berat yang amat sangat dibagian punduk belakang, diikuti rasa mual seakan-akan ingin muntah, anehnya jika kulihat ayahku dia sepertinya biasa saja aneh kenapa aku seperti ini.
Ternyata dalam diam ayahku dia juga sedang berkonsentrasi, seperti sedang membaca sebuah ayat-ayat suci ayahku sesekali memejamkan matanya. Sementara denganku serangan atau gangguan itu semakin kuat, kepalaku terasa pening dan pusing tapi aku berusaha sekuat mungkin untuk tetap menjaga pikiran agar tidak kosong. Tak lama kemudian terdengar suara tangisan wanita dari arah kamar mandi, suaranya begitu sendu dan menyedihkan, kemudian timbul pertanyaan dalam diriku "apakah ayah dan pak Badin mendengarnya juga ? " semakin lama suara benar-benar terdengar menyedihkan, suaranya benar-benar menyayat hati, gambaran dari suara itu seperti menggambarkan kepedihan yang mendalam, baru kali aku mendengar suara tangisan seperti ini. Tapi aku juga sadar tangis siapa itu walau terdengar seperti suara wanita namun yang jelas bukan dari manusia.
Tak lama pak Badin memanggilku dan ayah agar duduk bersila dibelakang dia, pak Badin pun duduk bersila, pak Badin membisikan sesuatu kepada ayah yang tak dapat kudengar, sementara aku dipesankan jika takut dengan keadaan agar memejamkan mata saja dan terus menjaga konsentrasi pikiran jangan sampai kosong dan bacalah ayat-ayat suci sebanyak-banyaknya. Aku menggangukan kepala mengartikan mengerti akan ucapanya, akan tetapi ada yang aneh, sewaktu pak Badin berbicara aku tak mendengar suara tangisan wanita tadi, seolah hilang begitu saja, namun setelah itu suara itu terdengar lagi dan semakin mendekat.
Kali ini aku merasa suara itu sudah berada tepat diepanku, tubuku sudah merinding, wajahku sudah dipenuhi dengan keringat, ketakutankan sudah termat sangat, karena selain suara yang semakin mendekat aku juga merasakan aroma seperti kentang direbus. Sebenarnya aku merasa sangat penasaran ingin membuka mataku dan melihat apa gerangan yang terjadi namun tidak ada keberanian 0.1 persen pun untuk membuka mataku. Karena ketakukan itu hampir saja aku kehilangan konsentrasi namun untungnya aku tidak memutuskan bacaan ayat-ayat suci ini, walau yang kubaca hanya beberapa surat saja yang kuhafal namun pembacaanya aku ulangi terus menerus.
Lama kelamaan suara tangis beserta bau kentang rebus tersebut hilang, aku menarik nafas dalam-dalam. Tiba-tiba pak Badin berdiri dan menepuk pundaku seraya berkata untuk mengikutinya, aku dan ayah mengikuti perintahnya, kali ini dia menuju kamar mandi dan kembali seperti seseorang yang sedang berkomunikasi, kepalanya sesekali mengangguk-angguk dan sedikit tersenyum, sebelum mengakhiri komunikasinya dengan alam gaib pak Badin berkata dalam bahasa Sunda yang artinya kalo tidak salah seperti ini " ya terimakasih, nanti saya akan kasih tau orangnya, tapi beri dia waktu untuk persiapannya " ucapnya itu mengakhiri komunikasi pak Badin dengan entah mahluk apa dia berkomunikasi karena memang tak ada yang terlihat oleh mataku ini. Terakhir dia menuju ke tembok sebelah yang berhubungan langsung dengan sebuah gudang material toko, komunikasi kembali dibuka, hal yang samapun kembali dilakukan, dan kali ini komunikasi itu tidak berlangsung lama hanya sebentar.
Malam itu 4 titik bagian sudut rumah dihadapkan oleh pak Badin, dari mulai pohon jambu di dekat gerbang, kamar tidur, kamar mandi dan tembok yang bersebelahan dengan gudang, dari kesemua tempat itu cuma kamar tidur saja yang terasa kental wahana mistisnya. Setelah selesai dengan dinding yang bersebelahan dengan gudang tiba-tiba lampu tengah yang sudah redup itu mati total dan tak lama dari kejadian itu pak Badin seperti menarik sesuatu dari arah belakangku dan seperti melemparkan sesuatu ke arah ayahku, spontan dan tiba-tiba ayahku seperti orang kesurupan, nafasnya terdengar berat dan mengeluarkan suara tidak jelas.
Hoaghhhhh,grrrrrr,.........grrrrrrrrrrrrrr, wogghh , dengan suara tidak jelas itu ditambah matanya yang melotot kearahku membuatku lari mendekati pak Badin, aku berdiri dibelakang pak Badin seperti orang yang ketakutan minta perlindungan. Pak Badin pun tidak tinggal diam dengan sigap iya sudah memegang tangan ayahku, sambil membacakan beberapa doa dia memegang kepala dan seperti orang menarik kemudian melemparkan keatas saat itu juga terdengar suara seperti orang yang tergorok lehernya dengan pedang, grooooookkkkkk......heeeeeeeeeeeeeee. Tak lama dari situ ayah sadar, dia seperti sudah memahami akan kejadian barusan, karena setelah kejadian itu itu ia mengucapkan syukur rasa terimakasih.
Dalam keadaan yang gelap namun tidak gulita masih ada sedikit cahaya kami bertiga hendak meninggalkan rumah itu, sebenarnya aku juga bingung apa maksud dan tujuan kami kesini, masa hanya duduk diam dan konsentrasi saja seperti tidak ada tujuan lain, aku sebenarnya mau menanyakan sesuatu ke pak Badin ketika kami hendak keluar namun ketika kami ingin melewati pintu depan, seolah-olah pintu tersebut ada yang menghalanginya, kami tidak bisa melewatinya, seperti kami tertahan tak bisa keluar, seketika itu juga pak Badin berkata " kami sudah sepakat dengan permintaan kalian dan mau kalian, tapi jika kalian tidak menghargai kesepakatan ini, maka aku akan bakar seluruh penunggu disini tak terkecuali, tak terkecuali dengan kamu juga mahluk yang berada di dalam gudang " aku kaget pak Badin bicara demikian, seperti orang yang sedang mengancam dia berkata sambil menunjuk ke segala arah ruangan tetapi arah matanya menghadap agak mendangak keatas di dekat pintu masuk, merasa ucapannya sepertinya tidak dihargai pak Badin mulai mengambil kuda-kuda dan langsung menghentakan kakinya ke lantai, seketika itu juga seperti ada goncangan dan teriakan (namun hanya kami saja yang didalam yang merasakan) yang menyeramkan, tapi kejadian itu tidak berlangsung lama hanya seketika, setelah itu baru kami bisa keluar.
Sepertinya mahluk-mahluk halus disini keluar semua dan ingin mengganggu kami karena setelah kami diluar rumah dan sekarang berada didepan kami dikejutkan oleh sesosok penampakan nenek-nenek yang sangat renta yang berdiri bertumpu pada sebatang kayu, tingginya sekitar 1 meter, rambutnya menjurai sampai ke tanah, kukunya panjang dan bentuknya tidak beraturan, berpakaian serba putih namun kotor sekali, bentuk wajah mata hidung mulut dan lainya tidak terlihat karena tertutup rambut yang panjang berantakan. Tapi sepertinya mahluk itu tidak menggangu karena setelah dia menunjukan wujudnya seketika itu dia juga langsung pergi dan tak ada juga yang dilakukan pak Badin karena mahluk itu pergi dengan sendirinya.
Setelah kejadian itu pak Badin menyuruhku mengunci pintu rumah tersebut, kemudian kamipun keluar rumah dan aku mengunci kembali pintu gerbang depan, kami bertiga pun pulang kembali ke rawamangun rumah mertuaku.
Sesampainya di rawamangun waktu itu waktu menujukan jam 11 malam, aku sebenarnya sangat penasaran atas apa yang terjadi tadi, sampai-sampai yang terakhir aku dapat melihat sebuah penampakan mahluk astral, tapi karena waktu jugalah pertanyaanku kutunda dulu mungkin baru besok aku akan menanyakan kembali.
Paginya aku lihat pak Badin sedang berbicara dengan ayahku berdua saja, lalu aku pun menghampiti mereka, sepertinya mereka memang sedang menunggu kedatanganku. Aku dipersilahkan duduk diantara mereka dan kami bertiga mulai membahas kejadian kemarin malam. Tanpa basa basi dan sepertinya pak Badin juga mengerti dia langsung menceritakannya. Awal kami datang kami dihadapkan dengan sebuah pohon jambu yang berada didepan gerbang rumah, disitu pak Badin bilang bahwa dia melihat sesosok mahluk berbentuk ular sepertinya ular itu adalah penunggu pohon itu, pak Badin juga bilang bahwa komunikasinya dengan mahluk berwujud ular tersebut bermaksud untuk bertanya-tanya tentang siapa yang paling berkuasa dirumah itu sekalian juga dia seperinya meminta ijin untuk memasuki rumah tersebut.
Lanjut kemudian cerita pak Badin, setelah berkomunikasi dengan mahluk didepan dia mulai menceritakan tentang mahluk yang berada didalam kamar tidurku, awalnya sebelum kami masuk kamar, aku dan ayah ditinggal diruang tengah sementara dia langsung menuju ke kamar tidur. Di ruang kamar tidur itulah sang penguasa rumah itu bersemayam katanya, dia juga memberi tahu bahwa selama kami ditinggal diruang tengah banyak mahluk yang mencoba menyerang........!!!!
bersambung |
| | | Win_Amp Rise of ViXeP Devil
Lokasi : di atas tanah di bawah langit Status : Triple :v Jumlah Post : 2462 Voucher : 23219 Reppo : 16 Join Date : 2010-08-22
| Subject: Re: Rumah Kontrakan Angker di Bekasi part 3 Fri 11 Jan 2013, 13:15 | |
| walah makin penasaran w |
| | | KuroZu The 'Blue'
Lokasi : Medan Status : Ini bukan status Jumlah Post : 1070 Voucher : 11166 Reppo : 13 Join Date : 2010-08-22
| Subject: Re: Rumah Kontrakan Angker di Bekasi part 3 Fri 11 Jan 2013, 15:14 | |
| Walah ... gara" kepenasaranan saya... saya ngelanjutin ke kaskus bacanya |
| | | rama841 Earthed Citizen
Lokasi : Di tempat Status : ... Jumlah Post : 891 Voucher : 10772 Reppo : 8 Join Date : 2010-08-22
| Subject: Re: Rumah Kontrakan Angker di Bekasi part 3 Fri 11 Jan 2013, 18:45 | |
| wah ngeduluin |
| | | Gin Leive Left Armless Knight
Lokasi : Kamar (On Balcony) Status : Fire Knight From Goltav Fire Kingdom Jumlah Post : 1136 Voucher : 11004 Reppo : 4 Join Date : 2010-08-29
| Subject: Re: Rumah Kontrakan Angker di Bekasi part 3 Thu 17 Jan 2013, 11:07 | |
| ada sesuatu yg ganjil...
di bilang dia meninggal kan rumah tak terkunci, bahkan pagar di biarkan terbuka, namun setelah datang lagi dgn pak Badin, di membuka gembok pagar...
pertanyaan-nya : kapan dia ngembok pagar ? |
| | | rama841 Earthed Citizen
Lokasi : Di tempat Status : ... Jumlah Post : 891 Voucher : 10772 Reppo : 8 Join Date : 2010-08-22
| Subject: Re: Rumah Kontrakan Angker di Bekasi part 3 Thu 17 Jan 2013, 14:04 | |
| mungkin ada tetannga yg gembokin pagar |
| | | Sponsored content
| Subject: Re: Rumah Kontrakan Angker di Bekasi part 3 | |
| |
| | | | Rumah Kontrakan Angker di Bekasi part 3 | |
|
Similar topics | |
|
Page 1 of 1 | |
| Permissions in this forum: | You cannot reply to topics in this forum
| |
| |
| Latest topics | » Perkenalkan by Eruku Tue 24 Nov 2015, 20:25
» Ragnarok: Believe Visual Novel by Eruku Tue 24 Nov 2015, 20:20
» In Reality Visual Novel by Eruku Tue 24 Nov 2015, 20:15
» Adakan "Home Builder Event" Buat Papan kami. by Win_Amp Tue 25 Mar 2014, 10:06
» [Game]Sambung Kata by Win_Amp Mon 24 Mar 2014, 22:59
» [GAME]Menjawab pertanyaan dengan pertanyaan. by Win_Amp Mon 24 Mar 2014, 22:59
» [Game] salah kata by Win_Amp Mon 24 Mar 2014, 22:59
» [Roleplay] Family of Vixep Citizens by SkyChampion Mon 28 Oct 2013, 18:41
» Games Keren Terbaru~!! by SkyChampion Mon 28 Oct 2013, 18:40
» " Clocksberry " by Mbah Moeng Mon 28 Oct 2013, 18:39
» [Demo included] Unwalkable: Forbidden Destiny by Mbah Moeng Mon 28 Oct 2013, 18:39
» [team recruitment] Strug Team by Mbah Moeng Mon 28 Oct 2013, 18:39
» [Manga] Tale Before Sleep 3 - God Crisis by Mbah Moeng Mon 28 Oct 2013, 18:39
» [ASK][HELP!!]Algorithma Shell Sort by Mbah Moeng Mon 28 Oct 2013, 18:38
» Rama's Sprite Galery by Mbah Moeng Mon 28 Oct 2013, 18:38
|
Poll | | Siapakah mimin ter-mimin? | Yaden | | 0% | [ 0 ] | Mbah Moeng | | 100% | [ 4 ] | Win_Amp | | 0% | [ 0 ] |
| Total Votes : 4 |
|
Top posting users this week | |
Statistics | Citizens : 2403
Topics : 1224
Posts : 23288
_______________
Welcome to VIXEP's
newest Citizen,
https://vixep.forumotion.com/u2415
|
Who is online? | In total there are 6 users online :: 0 Registered, 0 Hidden and 6 Guests None Most users ever online was 80 on Tue 17 Apr 2012, 11:03 |
|